Senin, 08 November 2010

Sejarah Perkembangan Kota Modern Awal Pada Abad Pertengahan Di Eropa

(1863-1960 / Abad ke-19)

Kehidupan pada awal abad ke-19 ini merupakan masa modernisasi dimana ini merupakan efek dari masa revolusi Industri. Pada masa revolusi industri banyak ditemuan penemuan-penemuan berupa besi, baja, kaca, mesin uap, dll. Penemuan-penemuan material baru inilah yang mendorong para arsitektur untuk melakukan suatu pembaharuan terhadap model bangunan sehingga munculah masa modernisasi. Gaya arsitektur model era awal modern ini merupakan peralihan dari model gaya klasik barat ke modern.

Pada abad ke-19 ini perkembangan kota ditandai dengan banyaknya pembangunan fasilitas umum, seperti sarana transportasi, kantor, hotel, tempat hiburan, dll. Hal ini dikarenakan kebutuhan sarana dan parasarana yang tinggi dari masyarakat urban menyebabkan munculnya faslititas umum tersebut. Fungsi kota pada masa ini jelas terlihat digunakan sebagai pusat dari berbagai macam kegiatan, terutama di bidang transportasi, industri, kegiatan ekonomi, hiburan, dan social budaya.

Karakteristik kota pada era ini erat hubunganya dengan kemajuan teknologi dan penemuan material baru yang mengakibatkan munculnya banyak gedung pencakar langit, transportasi massal (kereta api), pembangunan jaringan jalan seperti jembatan, dll. Selain itu, tingkat mobilitas pada masa ini cenderung tinggi akibat dari banyaknya urbanisasi yang masuk dan banyaknya para penglaju (imbas dari industrilisasi). Oleh karena itu kepadatan pendudukpun makin tinggi.

Ada beberapa bangunan di kota-kota Eropa yang merupakan peninggalan abadpertengahan, seperti London Bride, Gare du Nord, Menara Eiffel, Crystal Palace, dll. London Bridge merupakan sebuah jembatan di Inggris. Jembatan ini dibangun setelah ditemukanyapenemuan besi dan tingkat keelastisan besi.

Gambar London Bridge

Gare du Nord merupakan stasiun kereta api di Paris yang sering dijuluki sebagai katedral abad ke-19. Stasiun ini merupakan jaringan kereta api yang banyak mengangkut para migran ke paris yang tertarik bekerja pada industri baru di pinggiran kota.

Gambar Gare du Nord

Menara Eiffel merupakan salah satu tujuh dari keajaiban dunia yang semua orang pasti mengetahuinya. Menara ini dibangun setelah ditemukanya besi. Bangunan ini dibangun setelah pembangunan London Bridge. Menara Eiffel ini merupakan pemicu dibangunnya gedung pencakar langit dan penemuan terhadap beton.

Gambar Menara Eiffel

Bangunan lain yang tak kalah menarilnya adalah Crystal Palace. Crystal Palace merupakan pelopor bangunan baja dan kaca pertama di Inggris. Tempat ini digunakan untuk pertunjukan pameran hasil produksi industri dan kejayaan Inggris yang dapat menampung 13.000 peserta.


Read Comments

Minggu, 05 September 2010

Review Artikel

Review Artikel KOTA LAMA MENGGALA, TULANG BAWANG

(Satu Pusat Perdagangan di Lampung Pada Abad XVIII - XIX)


Masjid Agung Manggala

Kota Menggala merupakan ibukota kabupaten dari Tulang Bawang. Menggala adalah satu-satunya kota yang terletak di tepian sungai. Sungai Wae Tulang Bawang ini mengalir dari arah barat kemudian berbelok ke selatan selanjutnya ke timur dan ke utara. Sedangkan permukiman penduduk terdapat pada tepi sungai sebelah selatan dan timur.

Awal pertumbuhan kota atau embrio kota ini berasal dari masyarakat yang bermukim di Lengak. Masyarakat Lengak kemudian pindah ke hilir di Rantau Tejang atau yang sekarang disebut dengan Menggala. Perkembangan selanjutnya munculah tiga buah kampong , yakni kampung Lingai, kampung Kibang, dan Lebuh Dalem. Tiga kampung ini lah yang merupakan kampung pertama dan disebut sebagai kota lama Menggala. Setelah itu, perkembangan kota Menggala ini semakin pesat. Banyak penduduk yang berdatangan dan mendirikan kampung baru. Tidak hanya dari sekitar Menggala saja yang datang, namun ada juga yang datang dari bugis dan Palembang.

Pada sekitar tahun 1512-1515 Menggala menjalin hubungan perdagang dengan Kerajaan Sunda. Namun Kerajaan Sunda mengalami kemunduran, dan kedudukannya digantikan oleh Banten. Saat itu, lada merupakan komoditas utama. Banten sangat bergantung pada kiriman lada yang dikirim oleh Menggala. Sehingga Tulang Bawang diberi hak otonomi, sedangkan untuk lada sepenuhnya menjadi urusan Banten. Namun setelah VOC datang, VOC memonopoli perdagangan lada dengan cara membangun benteng dengan dalih mencegah serangan Bugis dan Palembang. Taktik yang digunakan VOC ini berhasil, terbukti dengan diberikannya monopoli perdagangan lada dari para penyimbang di daerah Lampung kepada VOC. Namun, dengan adanya monopoli tersebut membawa dampak positif pula bagi Menggala. Menggala menjadi ramai dan menjadi pusat perdagangan lada di Lampung. Pada tahun 1920, dibuka jalur kereta api antara Tanjung Karang – Palembang. Keadaan ini menyebabkan beralihnya transportasi dari transportasi sungai menjadi transportasi darat. Akibatnya Menggala menjadi kota yang terpencil dan akhirnya mengalami stagnasi.

Dari sejarah singkat Kota Menggala tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa awal dari pertumbuhan Kota Menggala berawal dari sekelompok hunian yang tinggal pada tepian sungai. Hal ini dikarenakan untuk dapat mempermudah kebutuhan air dan transportasi masyarakat Manggala khususnya dalam hal perdagangn lada. Pusat perdagangan lada yang ada juga merupakan salah satu ciri fisik sebuah kota, yakni sebagai pusat kegiatan, baik ekonomi, perdangan, maupun pusat kegiatan penting lainnya. Selain itu, kita juga dapat menyimpulkan bahwa fungsi kota Menggala sama seperti fungsi kota tua lainnya (Babilonia) yakni sebagai benteng, pusat perdagangan hasil bumi, dll.

Secara morfologi, Menggala merupakan sebuah kota yang terbentuk secara spontan. Namun, setelah masuknya VOC perkembangan Kota Menggala mulai terencana. Hal ini bisa dilihat dari mulai banyaknya pembangunan yang dilakukan, seperti : benteng, prasarana transportasi, dan berbagai fasilitas umum dibangun mengikuti kebutuhan. Dalam hal ini, selalu mengikuti kecenderungan kebutuhan penguasa. Ini mencerminkan bahwa city is never complete. Sebuah kota tidak pernah berhenti untuk terus berkembang. Kota selalu mengalami pertumbuhan dan selalu merasa kurang.

Pada awalnya morfologi kota Menggala berbentuk pita. Peranan jalur transportasi darat berupa jalan raya yang memanjang sejajar dengan aliran sungai, sangat dominan dalam mempengaruhi perkembangan kota. Namun, setelah dibukanya jalur transportasi lintas timur trans Sumatera. Morfologi Menggala ini berubah menjadi seperti Gurita. Perluasan jaringan transportasi darat makin dirasakan pada daerah-daerah yang semula belum terjangkau alat-alat angkut. Jalur transportasi tidak hanya memanjang seperti pita tetapi sekarang sudah ke berbagai arah.

Dengan dibukanya trans Sumatra yang melewati Kota Menggala, merupakan titik terang kebangkitan dari Kota Menggala. Kini Manggala berkembang menuju kota yang modern. Diharapkan dengan bangkitnya Kota Menggala ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, hal yang tak kalah penting adalah tidak menghilangkan jati diri Menggala sebagai kota tua yang bersejarah.

Read Comments

Rabu, 23 Juni 2010

All About Tekom

wah wah wah.. apa ya tekom itu??

Tekom adalah salah satu mata kuliah yang ada di jurusan perencanaan wilayah dan kota. Mata kuliah ini mempelajari cara mengemukakan pendapat ataupun berkomuniikasi di depan orang banyak dengan baik dan benar. Ini sangat diperlukan loh temen-temen. Untuk kedepannya, kita bakalan sering ngomong di depan orang banyak loh..

Untuk itu, mata kuliah ini sangat diperlukan loh.. Supaya nantinya kita tidak grogi dan lancar dalam berkomunikasi didepan orang banyak..

Menurut saya, mata kuliah ini seruu banget deh.. tapi, kayaknya harus lebih banyak prakteknya deh dibanding teorinya.. hhehehehe :P
Read Comments

Ada Cinta Di Tekom Ini

Cintaku Bersemi di Tekom Pada tau gag, ternyata tubes tekom ini membawa dampak positifnya juga loh.. Ternyata banyak juga temen-temen kita yang cinlok alias cinta lokasi gara-gara bikin tugas film ini, mau tau sapa aja yang cinlok????? liat aja foto-foto di bawah ini.. wakakakakakakakak :D



Gag cuma cowok cewek loh yang cinlok.. Ada juga yang sesama jenis, kayak yang di bawah ini .. Bkakakakakakak



Dan ternyata…. jereng jereng.. Semua itu hanya gosipp belaka.. Jadi, kalian jangan mikir yang aneh-aneh ya.. Foto itu diambil diem-diem pas kita semua gag sadar.. Dan pelaku utamanya adalah Tunjung Wulan.. Bilangin Bu Nurini ah.. Bu, NIM 09.. hhahahahaha. bercanda ya bu.. :p
Read Comments

Kemilau Tragedi Shooting

Banyak kejadian-kejadian lucu loh selama kita suting ini.. Orang-orang satu rumah bisa-bisanya heboh buad nyiapin film. Mulai dari eyang, tante, sampai adeg-adeg juga ikutan heri alias heboh sendiri.. Ditambah lagi dengan kedatangan kelompok 5 yang mampir kerumah buad numpang solad. Maklum, rumah aku di Kota Lama.

Gak kalah seru lagi ya.. ada kejadian kebanjiran loh.. Gak nyangka ya, di dalem stasiun bisa kebanjiran juga.. Wah wah wah gimana sih ini, masak stasiun bisa kebanjiran sih.. Apa Kata Dunia ??? Semarang Semarang.. Gitu minta dibilang Semarang Pesona Asia.

Dalam film ini, aku berperan sebagai tukang jamu loh.. Saking seriusnya jadi tukang jamu, ampe dikira tukang jamu beneran loh sama bapak penjual es krim.. HHahahahaha, pengalaman yang memilukan, tapi menyenangkan juga sih..


Ada juga loh kejadian-kejadian yang bikin nganyelin hati, kayak susah ngumpul.. Janjian kumpul jam 9 pagi, tapi apa daya kita baru bisa kumpul semua jam 1 siang.. hhuhuhuhu, yah gpp lah, bisa nyantai-nyantai dulu.. wkwkwkwkwkwkwk

Film yang kelompok aku buad ini termasuk film yang merakyat loh.. Soalnya, semua kalangan ikud suting dalam pembuatan film ini.. Mulai dari pengemis, tukang jamu, hingga bapak walikota tercintapun ikud dalam suting pembuatan film ini.. Hebad ya.. hhehehehe
Read Comments

Semarang Pesona Asia



Salah satu tema besar yang di ambil kelompok dua tekom ini adalah World Class City. World Class City merupakan kota bertaraf internasional yang diidam-idamkan banyak masyarakat dunia dimana kota ini menjunjung tinggi tingkat keamanan dan kenyamanan yang ada.

Semarang oh Semarang . .Pada tahun 2007an Kota Semarang mengadakan sebuah event besar dengan nama Semarang Pesona Asia (SPA). Event ini bertujuan untuk mempromosikan Kota Semarang sebagai Kota Bertaraf Internalsional di mata dunia.
Namun, pada kenyataannya apakah Kota Semarang ini termasuk dalam kategori Kota Bertaraf Internasional???Kita simak terlebih dahulu bacaan dibawah ini.
Salah satu icon utama Semarang Pesona Asia adalah Kawasan Kota Lama. Kawasan Kota Lama ini merupakan kawasan banguan-bangunan tua bersejarah peninggalan Belanda yang perlu dilestarikan. Namun, kawasan ini tidak mendapatkan perawatan-perawatan yang layak. Saat mendekati event SPA, Kota Lama hanya dipoles saja agar terlihat cantik dan menarik. Setelah event tersebut selesai, Kota Lama pun kembali seperti semula lagi, menjadi kawasan yang kumuh, penuh rob, banjir, bau, dll. Bahkan stasiunpun ikud kebanjiran juga..



Jadi, menurut kalian apakah Semarang layak disebut sebagai kota bertaraf internasional???
Read Comments